Orang-Orang 'Penting' di Ekspedisi Dewaruci Keliling Dunia (3-Habis)
Juru Selamat dari Badai dan Ranjau LautSabtu, 06 Oktober 2012 – 00:06 WIB
Dia merekomendasikan kepada perwira navigasi dan komandan kapal Letkol Laut (P) Gig J.M. Sipasulta agar kapal cikar kiri (belok kiri frontal). Meski melawan track, langkah itu harus diambil untuk menghindari badai berkecepatan 65 knot (102, 83 kilometer per jam).
"Kapal sampai miring ke kiri terkena ekor badai. Itu kemiringan ekstrem selama saya di Dewaruci," kenangnya.
Di perairan yang sama, Dewaruci juga nyaris menabrak karang yang tidak terdeteksi radar dan peta. "Pengawas melaporkan ada karang tepat di haluan kapal berjarak 200 yard. Untung tidak sampai menggores lambung kapal," ujar suami kowal Serka Far Dewi Sulistyowati yang dinas di RS Marinir Gunungsari, Surabaya, dan ayah Al A"raaf Bintang Albire, 5, itu.