Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Orang Utan Berhasil Diselamatkan dari Ganasnya Penambangan Ilegal-Pembalakan Hutan

Minggu, 26 Januari 2020 – 14:06 WIB
Orang Utan Berhasil Diselamatkan dari Ganasnya Penambangan Ilegal-Pembalakan Hutan - JPNN.COM
BKSDA Kalbar dan IAR Indonesia berhasil menyelamatkan satu orang utan jantan dari dampak pertambangan ilegal serta pembalakan hutan secara liar. Foto: ANTARA/HO-BKSDA Kalbar dan IAR Indonesia

jpnn.com, PONTIANAK - Seekor orang utan jantan diselamatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat dan Inisiasi Alam Rehabilitasi (IAR) Indonesia dari dampak pertambangan ilegal serta pembalakan hutan secara liar (illegal loging) di Kabupaten Ketapang, Kalbar.

"Orang utan jantan itu diselamatkan oleh tim gabungan IAR Indonesia dan Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Kalbar Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Ketapang, di Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan pada Jumat (24/1)," kata Direktur IAR Indonesia, Karmele L Sanchez dalam keterangan tertulis kepada Antara di Pontianak, Minggu (26/1).

Ia menjelaskan, orang utan itu pertama kali dilaporkan keberadaannya oleh seorang warga pada pertengahan Januari 2020 karena memasuki kebunnya.

Tim orang utan Protection Unit (OPU) IAR Indonesia menindaklanjuti laporan itu dengan melakukan verifikasi dan melakukan mitigasi dengan menggiring orang utan ini masuk kembali ke hutan.

Tetapi karena hutan yang ada sudah rusak dan terbuka akibat pertambangan emas ilegal dan illegal loging, maka orang utan itu kembali masuk ke kebun warga untuk mencari makan.

"Tim gabungan akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi orang utan yang diperkirakan berusia lebih dari 20 tahun itu dan membawanya ke IAR Indonesia untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut sebelum dipindahkan ke hutan yang lebih baik dan aman untuk kehidupannya. Karena orang utan ini adalah orang utan liar, tim menggunakan obat bius untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Dia juga menyesalkan, sebelum berhasil diselamatkan oleh tim gabungan IAR Indonesia dan BKSDA, warga sempat menjerat orang utan ini dengan tali sehingga menimbulkan luka lecet di tangan orang utan itu

"Kami minta dan sangat berharap kepada masyarakat untuk selalu melaporkan penemuan orang utan kepada petugas terkait seperti BKSDA dan IAR Indonesia karena mencoba menangkap orang utan sendiri tanpa prosedur yang tepat bisa membahayakan manusia dan orang utan ini sendiri," katanya.

Sebelum diselamatkan BKSDA Kalbar dan IAR Indonesia, orang utan jantan masuk ke kebun warga untuk mencari makan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News