Organda dan Pengusaha Digital Dorong Penggunaan QRIS di Transportasi Publik Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Unit Bus Sedang Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jakarta, Nanang Basuki dan praktisi teknologi digital sekaligus Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang, Indra berharap pemerintah Kota Jakarta bisa mengunakan QRIS dalam pembayaran digital di transportasi umum.
Nanang mengatakan Jakarta bisa meniru angkutan feeder Wara wiri di Kota Surabaya yang sudah menerapkan QRIS dan pembayaran digital lainnya di transportasi umum.
"Kalau di dalam Wara-wiri ada helper atau kondektur yang menghampiri penumpang saat sudah duduk di dalam. Nanti penumpang tinggal bayar QRIS atau pembayaran digital lainnya ke mesin elektronik yang disodorkan. Terus sekali bayar bisa untuk 2 atau 3 penumpang. Ini jadi cepat dan penumpang merasa dimudahkan," kata Nanang saat dihubungi wartawan, Senin (10/9).
Nanang mengungkapkan sejauh ini transportasi umum di Jakarta yang berada di bawah TransJakarta masih mengandalkan kartu dengan cara di-tap.
Ia mengakui masih ada anggapan menggunakan pembayaran digital lain seperti QRIS membutuhkan waktu yang lebih lama dari kartu karena butuh memasukkan password hingga scan barcode. Apalagi jika dilakukan di waktu sibuk seperti jam pergi dan pulang kantor yang padat.
"Harapan Organda DKI TransJakarta bisa melihat Wara Wiri di Surabaya, sudah bisa pakai pembayaran digital QRIS dan lainnya selain kartu. Penumpang tinggal duduk dulu, baru nanti dibantu helper," katanya.
Selain itu, jika mencontoh Wara Wiri di Surabaya, pembayaran menggunakan digital seperti QRIS bisa dilakukan sebelum naik angkutan. Penumpang akan mendapatkan barcode bisa melihat jadwal tiba angkutan dengan tepat waktu.
"Sejauh ini diskusi soal pembayaran cashless seperti QRIS dan transaksi digital sudah dibahas dengan Dishub Jakarta. Tinggal dieksekusi oleh TransJakarta," katanya.