Organda dan Pengusaha Digital Dorong Penggunaan QRIS di Transportasi Publik Jakarta
Lebih lanjut Nanang mengakui dengan penggunaan QRIS pencatatan keuangan transportasi umum juga menjadi lebih rapi.
Selain itu, pembayaran digital juga bisa memastikan seluruh uang yang dibayar oleh penumpang masuk ke kas pemerintah daerah.
Ia juga berharap keamanan penggunaan pembayaran digital seperti QRIS bisa ditingkatkan. Karena masih ada kekhawatiran stiker barcode di angkutan umum diganti oleh oknum pelaku kriminal. Tak hanya itu, jaringan internet juga harus diperkuat demi meminimalisir error saat pembayaran. Hal itu harus diantisipasi terutama saat peak hour di Jakarta.
Senada dikatakan Indra, pengunaan QRIS sebagai salah satu alat pembayaran digital di transportasi umum khususnya di Jakarta sudah saatnya dilakukan.
Indra menilai Jakarta harus memberikan berbagai pilihan pembayaran yang mutakhir mengingat kota ini akan menjadi mercusuar ekonomi global nantinya.
“Penggunaan QRIS sebagai pembayaran digital untuk transportasi publik di Jakarta itu sudah semestinya. Cashless dan aman mengunakan uang menjadi salah satu prioritas kebutuhan masyarakat yang hidup berdampingan dengan teknologi, termasuk soal pembayaran. QRIS bisa jadi salah satu jawaban dari kebutuhan itu,” ujar Indra.
Indra, mengatakan bahwa QRIS telah memenuhi standar nasional yang mengacu pada fitur keamanan internasional. “Artinya dari sisi keamanan tentunya jaminan menghindari adanya Fraud. Tapi seperti kata Bank Indonesia, semua pengawasan ini menjadi tanggungjawab bersama, baik penyedia maupun pengguna,” ujar Indra.
Indra mengatakan perusahaannya juga terus melakukan edukasi dan inovasi untuk mensosialisasikan pengunaan QRIS. Hal ini dilakukan pada sosialiasi produk Posku Lite untuk pembayaran melalui QRIS pada berbagai komunitas dengan menambah insentif pendampingan literasi keuangan, seminar dan workshop digital marketing.