Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Organik Terjal

Oleh Dahlan Iskan

Kamis, 27 Februari 2020 – 10:30 WIB
Organik Terjal - JPNN.COM
Dahlan Iskan bersama Hanjar Lukitojati (kiri) dan timnya yang penuh semangat. Foto: disway.id

Walhasil mereka membuktikan diri bisa ekspor. Kita-kita pengusaha yang mengaku lebih terpelajar tentu malu dengan para petani itu.

Baca Juga:

”Pernah sekali waktu kami kena komplain. Ditemukan batu kerikil satu buah di beras kami,” ujar Mahmudsyah. ”Kami pun menelusuri asal usul batu kecil itu. Rasanya tidak mungkin. Kami sudah memasang saringan di proses pengepakan beras kami,” ujarnya.

Akhirnya ditemukan. Ada orang masuk gudang tanpa lepas sepatu.

”Sejak itu pengawasan yang masuk ke sini sangat ketat,” tambahnya. ”Setelah kami bisa menjelaskan asal usul batu itu akhirnya kami tidak diklaim,” katanya.

Satu batu kerikil pun sudah akan bisa menjegal mereka. Apalagi kalau ada batu sebesar sembilan naga. ”Sejak itu tidak pernah ada lagi masalah,” katanya.

Merintis pasar ekspor memang sulit. Namun lebih sulit lagi saat meyakinkan petani --agar mau beralih ke tanaman padi organik.

Perintis utamanya adalah almarhum Pak Budi, ayahanda Hanjar Lukitojati, direktur PT Pengayom itu. Pak Budi hanya petani tamatan SD, tetapi ia menemukan ramuan pupuk cair pada zamannya.

Almarhum adalah tipe petani yang sangat prihatin atas kian luasnya tanah pertanian yang mati --akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Pak Budi punya keinginan menghidupkan kembali tanah mati itu --lewat pupuk kandang dan pupuk cair organik bikinannya.

Satu batu kerikil pun sudah akan bisa menjegal mereka. Apalagi kalau ada batu sebesar sembilan naga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close