Orthognathic Surgery untuk Memperbaiki Rahang
”Prosedur ini pada praktiknya tidak hanya terbatas pada perbaikan pada rahang, melainkan meliputi juga gusi dan gigi,” ujar Magda.
Alumnus spesialis bedah FK Unair ini menambahkan, bahwa pada prakteknya orthognatic seringkali menangani adanya kelainan rahang yang tidak bisa lagi ditangani oleh pemasangan behel atau kawat gigi oleh spesialis ortodonti.
”Untuk pemakaian behel itu kan terbatas. Dan orthognatic ini dilakukan pada pasien yang rahangnya bergeser melebihi ukuran umumnya,” ujar Magda.
Beberapa kasus yang membutuhkan bantuan orthognathic surgery, di antaranya, bentuk dagu yang terlalu kecil, bentuk rahang atas yang maju (tonggos), rahang bawah lebih maju (cameh), dan kelainan pada sendi bagian rahang.
Di luar itu, orthognatic juga untuk menangani kasus kecelakaan yang mengakibatkan gangguan bentuk pada wajah, pasien dengan kelainan pada langit-langit mulut dan bibir (bibir sumbing), serta kasus atau pasien lain karena faktor keturunan.
Kasus dengan faktor keturunan juga menjadi salah satu yang sering ditangani. Sindrom crouzon misalnya, menutupnya tulang tengkorak terlalu dini membuat struktur wajah tertarik ke bagian belakang sehingga kelopak mata tidak bisa tertutup sempurna.
Hal ini mengancam keberlangsungan kondisi bola mata. Magda mengatakan, diputuskannya pembedahan orthognatic akan dilakukan ketika kondisi fungsi organ pasien terancam.
Misalnya, kondisi kelainan menyebabkan jalur pernafasan terganggu atau mengganggu organ mata.