Orthognathic Surgery untuk Memperbaiki Rahang
”Kita konsultasikan dulu kita terima apa keluhan mereka yang sangat mengganggu, terutama seperti pernafasan, serta penglihatan. Fungsi Nafas itu prioritas. Kalau untuk kecantikan itu selanjutnya,” ujarnya Pelaksanaan operasi rahang atau orthognathic surgery melibatkan dokter spesialis bedah plastik craniofacial dan dokter gigi spesialis orthodonti.
Operasi biasa dipusatkan di Gedung Pusat Bedah Terpadu (GPBT) yang dimiliki RSDS. Magda mengatakan, perencanaan operasi dilakukan secara matang oleh setiap dokter yang bertugas dalam tim.
Termasuk menyiapkan dummy kondisi rahang pasien yang hendak dioperasi. Alat ini sebagai peraga bagi tim dokter.
”Perhitungan kita lakukan secara matang. Harus digeser berapa milimeter atau misalnya perlu dipotong berapa milimeter. Kami siapkan juga plat yang disesuaikan rahang gigi pasien,” urainya.
Dalam timnya, Magda mengungkapkan ada empat dokter spesialis, yakni Magda sendiri bersama spesialis kraniofacial dr. Lobredia Zarasade, Sp.BP-RE (KKF) dan dr. Indri Putri Laksmi, Sp.BP-RE (KKF) dan spesialis Ortodonti drg. Yusuf, Sp.Ort serta drg. Narmada, Sp.Ort.
Operasi dilakukan dengan bius umum atau total dan biasanya berlangsung selama beberapa jam. Sebelumnya, pasien dikondisikan terlebih dahulu agar dalam keadaan yang prima.
Setelah dilakukan operasi orthognathic surgery, pasien disarankan untuk tidak merokok dan menjaga kebersihan gigi dan mulut agar proses penyembuhan berlangsung secara lebih cepat.
”Utamanya pasien disarankan agar melakukan kontrol rutin pascaoperasi,” ujarnya. (psy/nug)