Pabrik Amunisi Yaman Meledak, 110 Orang Tewas
Selasa, 29 Maret 2011 – 09:17 WIB
Sejak Minggu lalu, Jaar dan kota-kota sekitar menjadi target Al Qaidah. Hal itu terjadi setelah sekitar 30 pria bersenjata dan mengenakan penutup kepala menyerbu pabrik amunisi. Mereka lantas mengambil senjata dari pabrik tersebut. Selanjutnya, mereka melarikan diri dengan menumpang empat mobil. Tidak lama kemudian, beberapa warga datang ke pabrik dan menjarah senjata serta amunisi yang tersisa.
Di Yaman, membawa senjata justru memberikan gengsi bagi warga. Karena itu, tidak heran jika di negara yang berpenduduk sekitar 24 juta jiwa tersebut hampir seluruh pria dewasa memiliki senjata. Kepemilikan senjata di negeri yang sedang digoyang protes anti pemerintah itu mengundang keprihatinan Amerika Serikat (AS). Apalagi, Al Qaidah Semenanjung Arab (AQAP) punya pengaruh kuat di sana.
"Saya rasa itu masalah yang cukup serius. Sebab, AQAP dan cabangnya sangat aktif di wilayah tersebut," kata Menteri Pertahanan AS Robert Gates. Dia khawatir revolusi sipil yang terus bergulir di Yaman berujung pada lengsernya Presiden Ali Abdullah Saleh. Sebab, selama ini, rezim Saleh lah yang mendukung AS dalam kampanye antiteror di Yaman dan Semenanjung Arab. (AP/AFP/hep/dwi)