Pak Anies, Tolong Jangan Berlakukan Ganjil Genap di Daerah Ini
Dia menambahkan, untuk kawasan Gunung Sahari, perluasan ganjil-genap tidak berdampak signifikan dalam mengurangi kepadatan lalu lintas dibanding dengan membangun flyover.
“Solusinya untuk Jalan Gunung Sahari saya pikir Pak Gubernur harus respons ini, solusinya itu flyover seperti di Jembatan Dua dan Jembatan Tiga,” imbuhnya.
Selain itu, Chandra menilai tidak tepat jika penerapan ganjil-genap dianggap mengurangi polusi udara. Sebab, polusi terbanyak bukan disebabkan oleh mobil. Dia menyebut kendaraan roda dua justru menghasilkan emisi lebih banyak.
"Sebetulnya kontribusi mobil itu sedikit karena sistem pembakaran mobil itu hampir mendekati zero emission. Mungkin sepuluh tahun lagi produk mobil zero emissions. Maaf ya, kontribusi sepeda motor untuk emis itu luar biasa," terangnya.
Lebih lanjut, Candra mengusulkan dalam mengatasi masalah polusi, sebaiknya Pemprov DKI membuat gerakan menghijaukan Jakarta ketimbang membuat kebijakan ganjil-genap yang justru merugikan rakyat.
Salah satu perwakilan pedagang Pasar Glodok Eka mengatakan, sejak uji coba perluasan kawasan ganjil-genap yang dimulai pada 12 Agustus 2019 lalu, omzet para pedagang menurun hingga 50 persen.
"Terus terang kami merasa amat sangat dirugikan karena keadaan sekarang udah sepi ditambah lagi ada ganjil-genap maka makin bertambah sepi. Dengan berkurangnya income, dikawatirkan adalah dampaknya akan menjadi dampak domino ke mana-mana," kata Eka.
Dia mengaku meski omzet turun, tetapi operasional perdagangan berjalan dengan normal. Gaji karyawan dan uang sewa bangunan tetap dibayar dengan harga yang biasa. "Dagangan sudah dua minggu sepi, penurunan omset saat uji coba ini menurun hingga 50 persen," sambungnya.