Pak Ganjar Orangnya Asyik, Mau Belajar dari Kreativitas Gen Z dan Milenial
Tokoh kelahiran 28 Oktober 1968 itu menuturkan medsos bukan hal asing baginya. Ganjar menuturkan saat dirinya masih menjadi anggota DPR juga sudah menggunakan medsos.
“Itu (menggunakan medsos, red) saya lakukan sampai saat ini. Jadi, bedanya anak muda sekarang bermedsos untuk menyalurkan ide kreatif, cari cuan, saya pakai medsos untuk melayani masyarakat,” tuturnya.
Ganjar menambahkan masyarakat Jateng bisa menghubunginya untuk menyampaikan berbagai hal melalui akunnya di medsos.
“Masyarakat bisa mengadu, komplain, dan kami bisa menanganinya jauh lebih cepat," ucapnya.
Bapak satu putra itu menegaskan medsos memiliki banyak manfaat. Mantan pimpinan Komisi II DPR itu mencontohkan dirinya membuat Lapak Ganjar untuk membantu memasarkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di dunia maya.
Ganjar juga menceritakan masukan berharga dari kalangan penyandang disabilitas. Ketua umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) itu mengungkapkan kontennya di medsos pernah dikritisi habis-habisan oleh difabel yang notabene anak penyanyi sekaligus aktris senior Dewi Yull.
"Dia mengkritik saya. ‘Pak Gub, kami dari kelompok tuli tidak tahu. Boleh enggak (kontennya, red) dikasih teks?'," kata Ganjar mengutup masukan dari anak Dewi Yull itu.
Ganjar menyebut kritik itu seolah menamparnya. Ternyata kontennya tidak menjangkau kalangan tunarungu.