Pak JK Diminta Mempertemukan Ulama Afghanistan dengan Kelompok Taliban
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia diminta menjadi tuan rumah dialog antarulama se-Asia, termasuk dari kelompok Taliban.
Permintaan tersebut disampaikan Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional (HCNR) Afghanistan Abdullah Abdullah langsung kepada Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Sapidar Palace Kabul, Afghanistan, Rabu (23/12) malam waktu setempat.
"Kami meminta Bapak (JK) untuk mempertemukan para ulama kami dengan Taliban dan ulama Indonesia, untuk berbicara mengenai bagaimana pemahaman Islam itu terhadap kekerasan. Bapak sebagai Ketua DMI tentu memiliki pengaruh dan wibawa terhadap para ulama," kata Abdullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (24/12).
Indonesia dan Afghanistan memiliki banyak kesamaan, antara lain tentang keberadaan ulama yang masih mendapat tempat di kalangan umat Islam, kata Abdullah.
Selain itu, lanjutnya, budaya dan karakter kedua negara tersebut juga tidak banyak berbeda.
"Indonesia dan Afganistan memiliki kesamaan, yaitu ulama sangat berperan dalam masyarakat. Bagaimana pun kita (Afganistan dan Indonesia) memiliki karakter budaya yang sama dan pemahaman agama itu banyak dipengaruhi faktor sosial, lingkungan. Untuk itu, kami (Afghanistan) meminta Pak JK untuk turut serta di (pertemuan) itu," tutur-ya.
Bagi Afghanistan, lanjut Abdullah, dialog antarulama tersebut memiliki arti penting mengingat Afghanistan dan sebagian besar negara di Asia memiliki karakteristik dan kultur serupa, sehingga tidak sulit untuk menyatukan persepsi tentang hukum Islam yang selama ini menjadi sumber konflik di Afghanistan.
Keterlibatan Indonesia dalam upaya perdamaian di Afghanistan itu juga akan mempererat hubungan persaudaraan antara Indonesia dan Afghanistan, sekaligus dapat meningkatkan kerja sama bilateral antara kedua negara.