Pak JK Ingatkan Pentingnya Kurikulum Terpadu Dakwah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, semangat religius umat Islam yang tengah berada di puncaknya saat ini, harus didukung dengan dakwah yang variatif di berbagai media dan kurikulum yang komprehensif.
Menurut Kalla, dengan silabus, materi ceramah tidak akan overlap dengan lainnya.
"Ini juga untuk menghindari tema materi dakwah yang sama yang disampaikan berulang-ulang oleh penceramah yang berbeda,” kata saat menerima Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Satori Ismail dan jajaran di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (30/1).
Kalla melanjutkan, agar terpadu maka kurikulum dakwah harus mencakup berbagai elemen di dalam Islam, seperti tauhid, syariah, fiqih, hadis, ekonomi, dan sebagainya.
Selain itu, materi dakwah juga sebaiknya dibuat berseri dan bertingkat.
“Jangan dari dulu yang dibahas yang dasar-dasar terus. Jemaah tidak berkembang dan akan menjadi bosan,” kata Kalla.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menambahkan kurikulum seperti ini juga dapat berperan untuk menangkal tersebarnya pemahaman yang menyimpang, serta menjauhkan Islam dari tujuannya sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, itu Kalla menyampaikan rencana DMI untuk mengembangkan suatu aplikasi yang bisa menjembatani antara pengurus atau jemaah masjid dengan ustaz atau penceramah.
Dengan aplikasi ini, ujarnya, jemaah akan dengan mudah mendapatkan penceramah yang memiliki kualifikasi sesuai tema yang diinginkan dan berdomisili dekat dengan masjid atau tempat ceramah.