Pak Jokowi Yakin Ahoker Akan Dukung Ma'ruf Amin?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Pangi Syarwi Chaniago menilai, langkah Joko Widodo menggandeng Ma'ruf Amin menimbulkan sejumlah kelemahan dan kekurangan. Paling tidak empat kelemahan bisa terlihat publik secara luas.
Pertama, diprediksi muncul resistensi cukup tinggi dari pendukung Mahfud MD maupun mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pasalnya, nama Mahfud awalnya begitu kencang disuarakan sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Jokowi. Namun, dicoret di menit-menit terahir.
"Itu tentu menyisakan luka dalam di kalangan pendukung fanatik Mahfud yang berujung pada kekecewaan dan menurunnya loyalitas dalam memperjuangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin," ujar Pangi di Jakarta.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini memprediksi hal yang sama juga terjadi pada elemen pendukung Ahok. Alasannya, Ma’ruf Amin merupakan salah satu nama yang membawa Ahok akhirnya mendekam dalam penjara.
"Saya kira, kekecewaan ini harus dikelola dengan baik, sehingga mereka tetap memilih Jokowi dan tidak mengalihkan dukungan pada kandidat lain serta tidak golput," sambung Pangi.
Kedua, memainkan politik identitas. Menurut Pangi, isu politik identidas sebelumnya selalu dialamatkan kepada koalisi PKS dan Gerindra. Namun keputusan Jokowi memilih Ma’ruf Amin untuk membendung gelombang politik identitas, justru membawa kesan Jokowi sedikit terjebak pada posisi yang kurang menguntungkan.
"Saya prediksi, kubu Jokowi akan mendapat tuduhan baru, menjadikan politik identitas sebagai tameng dan memanfaatkan ghirah populisme Islam dalam tanda petik, hanya sebagai upaya mendulang suara pemilih kanan, sehingga Jokowi berpotensi kembali dilirik suara umat," katanya.