Pak RT Sudah tak Bernyawa, Lehernya Terus Dihujami Senjata Tajam, Ngeri
jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Joni (35), warga Desa Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai Kabupaten Kotawaringin Timur, mengamuk dan melakukan aksi penyerangan membabi buta dengan senjata tajam dan senjata api rakitan (dum-duman), Rabu (31/7).
Akibat aksi itu, Agus (53) yang juga seorang Ketua Rukun Tetangga (RT), tewas mengenaskan. Dia meregang nyawa tergeletak bersimbah darah di teras rumah, setelah mendapat bacokan pisau dari pelaku.
Peristiwa tragis itu bermula ketika pelaku mengamuk di jalan desa setempat sambil membawa pisau dan senpi rakitan sekitar pukul 11.00 Wib. Korban kemudian berusaha menegur pelaku agar tenang dan tidak mengamuk.
"Saat itu korban sedang duduk di teras rumah, kemudian lewat pelaku yang membawa sajam dan senpi rakitan. Pelaku sempat ribut dengan warga, sehingga korban berusaha menegur. Namun pelaku justru berbalik dan menghampiri korban, kemudian langsung menebas leher dan beberapa bagian tubuh korban lainnya, hingga akhirnya meninggal di tempat,” tutur Bambang, salah seorang keluarga korban.
BACA JUGA: Janda Muda, Cantik: Tidak Ada yang Tahu Saya Begini
Kesadisan pelaku tak berhenti sampai di situ. Meskipun korban sudah tidak bernyawa, pelaku tetap saja menghujamkam pisaunya hingga leher korban nyaris putus.
Sementara warga yang mengetahui kejadian itu tak berani mendekat dan menolong korban. Beberapa saat kemudian, ada seorang anggota Polri dari kepolisian setempat yang mencoba menghentikan perbuatan pelaku. Namun alih-alih berhenti, pelaku justru kembali menyerang polisi yang mencoba menegurnya.
“Pelaku menyerang polisi dengan pisau, hingga sempat terluka di bagian belakang. Akhirnya petugas melakukan perlawanan hingga akhirnya pelaku berhasil diamankan," imbuh Bambang.