Pak SBY Ikut Promosikan, Sekarang Omzetnya, Wouw! Ratusan Juta
Pernikahan kemudian membuatnya mundur dari pekerjaan yang mengharuskan ia membawa anak dan istrinya terjebak di pedalaman.
Lalu Ade melanjutkan kuliah S2 dan bekerja dengan posisi Manager HRD di perusahaan batik milik konglomerat Hartati Murdaya, di wilayah Jawa Tengah.
Di situlah dirinya ia belajar manajemen dan mencari modal untuk usahanya ini. Pada awal 2000, Ade pun mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja.
Dia hijrah dari Solo langsung ke Kota Tangsel. Berbekal uang resign itu, dia pun membeli tanah di wilayah Tangsel.
Bermodal Rp 50 juta, Ade memulai usaha menciptakan aneka produk kerajinan seperti wayang, topeng, dan cermin menjadi lebih eksklusif. Dia menamakan usahanya Asta Kriya.
Alasan bapak dua nak ini terjun ke bisnis handicraf karena melihat peluang usaha itu akan sangat besar. Apalagi saat itu belum ada satu pun pengusaha dan konglongmerat melihat peluang uini dapat berkembang pesat di kemudian hari.
”Saya ingin menciptakan produk lokal yang berkelas dan mendunia. Ini peluang emas dan saya tidak mau pikir panjang. Semua bahan baku saya beli dan merancang semuanya dari nol. Dan Alhamdullilah sekarang sudah dapat dinikmati hasilnya buat keluarga,” ucapnya berseloroh.
Empat tahun terus membuat suvenir dengan tangannya sendiri, Ade dinaungi dewi keberuntungan.