Pakar Sebut Kebijakan Penghentian Siaran Televisi Analog di Jabodetabek Kurang Tepat
Hanya saja, waktu penerapan kebijakan tersebut dinilai kurang tepat karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah terlebih dahulu.
Kebijakan tersebut juga dinilai memberatkan masyarakat, karena harus membeli perangkat Set Top Box (STB) agar dapat menikmati siaran televisi digital.
Pandangan senada sebelumnya dikemukakan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT).
HT memperkirakan ada sekitar 60 persen penduduk Jabodetabek yang masih menggunakan TV analog.
"Secara timing, kondisi ekonomi sebagian masyarakat kurang baik saat ini, karena terimbas pandemi," kata HT, seperti dikutip dari akun Instagram terverifikasi HT, @hary.tanoesoedibjo.
HT menyebut pihak yang diuntungkan dengan kebijakan pemerintah menerapkan ASO hanya pihak pabrik atau penjual STB.
Sementara masyarakat di wilayah Jabodetabek harus merogoh kocek untuk membeli STB agar dapat menonton siaran televisi. (gir/jpnn)