Pakar Ungkap Pentingnya Ibu Hamil dan Menyusui Penuhi Kecukupan Hidrasi
Oligohidramnion merupakan kondisi berkurangnya cairan amnion atau ketuban pada masa kehamilan. Pada kondisi oligohidramnion, secara kuantitatif, volume cairan amnion atau cairan ketuban yang dimiliki oleh ibu tersebut kurang dari 500 mL atau memiliki angka ICA (Indeks Cairan Amnion) kurang dari 5 cm.
Secara umum, prevalensi oligohidramnion pada ibu hamil berada di angka 3-5% dan umumnya terjadi pada trimester ketiga. Oligohidramnion dapat disebabkan oleh berbagai etiologi salah satunya yaitu kondisi kurang air pada masa kehamilan.
Lebih lanjut, menurut Prof. Hardinsyah, penting juga untuk memerhatikan karakteristik sensori air minum yang ideal bagi ibu hamil.
Air dengan kandungan mineral yang baik dengan memberikan rasa yang seimbang atau netral tanpa satu rasa dominan serta tekstur ringan di tenggorokan dapat mengurangi rasa enek, sehingga membantu menjaga ibu hamil tetap terhidrasi sehat serta mencegah konsumsi minuman manis berlebihan.
Tak kalah penting, kualitas air menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih air minum. Air minum yang terlihat jernih bisa jadi terkontaminasi logam berat dan bakteri patogen karena proses produksi dan pengisian air dalam kemasan yang tidak higienis.
Logam berat dan bakteri yang mengontaminasi air ini dapat memberikan dampak serius pada kesehatan seperti diare, atau kasus yang lebih serius lainnya.
Untuk itu penting memastikan sumber air yang murni, berkualitas dan terlindungi dan telah sesuai dengan standar serta regulasi yang telah ditetapkan oleh BPOM dan pemerintah. (jlo/jpnn)