PAL Bakal Jadi Pasien PPA
Senin, 22 September 2008 – 12:47 WIB
Tentang PT PAL Indonesia, kata Sofyan, kondisi keuangannya sebenarnya masih cukup bagus. Hanya saja, lanjut dia, saja tahun ini manajemen terlalu ambisius dengan melakukan 20 kontrak penyediaan kapal sekaligus dengan harga tetap. ’’Sekarang mereka kesulitan dengan karena naiknya harga komoditas. Ditambah lagi, beban utang-utang sebelumnya,’’ katanya.
Dalam beberapa kesempatan, Sofyan memang sempat menyinggung kinerja PT PAL Indonesia. BUMN yang berkantor di Ujung, Surabaya, ini bergerak di bidang rancang bangun kapal, mesin, alat apung, serta beberapa alat usaha non kapal. ’’Bulan lalu saya ke PT PAL, sebenarnya potensinya luar biasa,’’ terangnya.
Sedangkan tentang PT Djakart Lloyd, dikatakan bahwaBUMN tersebut mengalami kesulitan akibat terus menerus rugi beberapa tahun sebelumnya. Untuk itu, lanjut dia, Keputusan Menteri tentang syarat BUMN yang bisa dikelola sementara oleh PPA saat ini sudah ada di tangan Kementrian. Selanjutnya, hal itu akan dibahas lagi bersama Menteri Keuangan.