Panas, Kubu Ical Tiba-tiba Batalkan Dukungan
"Sangat aneh sekali, ada surat yang ditujukan ke DPD II Golkar, tapi justru lebih dulu diterima KPUD Kota Mataram. Saya sendiri sebagai ketua DPD Golkar Kota Mataram tidak pernah menerima surat itu," tegas Ahyar.
Seharusnya, kata Ahyar, setiap ada surat dari DPP Partai Golkar yang ditujukan ke DPD II Golkar, dan ditembuskan ke KPUD setempat, harus terlebih dahulu diterima dan diproses di DPD II Golkar.
"Tapi ini ujung-ujung KPUD sudah menerima surat ini. Ini sangat aneh dan janggal," imbuhnya.
Dicecar pernyataan dari mana surat itu diperoleh KPUD Kota Mataram, Asikin mengatakan, surat pencabutan SK dukungan tersebut diantarkan pengurus DPD Partai Golkar NTB kubu ARB, Hirsan Ma’ ruf kepada dirinya secara langsung tertanggal 28 Agustus lalu.
Surat itu menurut Asikin, asli ditandai dengan tandatangan dan stempel basah dari ketua umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie dan Sekjen Idrus Marham. "Ini surat asli dari DPP Golkar," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Ahyar mengatakan, pihaknya akan mengonfirmasi surat terkait SK pencabutan dukungan dari DPP Partai Golkar kepada paket Sahaja. "Surat ini akan kita pernyatakan ke pusat," imbuhnya.
Disinggung terkait dugaan konspirasi untuk menggagalkan pilkada Kota Mataram dengan ada surat SK pencabutan dukungan itu, Ahyar pun tidak menampiknya. 'Kemungkinan kearah sana ada," ujarnya. Meskipun, dia enggan terlalu jauh berspekulasi terkait ada surat SK pencabutan dukungan dari DPP Partai Golkar itu kepada paket Sahaja.
Ahyar kembali menegaskan, bahwa paket Sahaja sudah disahkan diusung partai Golkar sebagai balon wali kota dan wakil wali kota Mataram dari kedua kubu partai Golkar. "Sudah sah Golkar usung Sahaja. Sudah tidak ada masalah. Ini surat abal -abal," tegasnya. (yan/sam/jpnn)