Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Panas, Suhu di Puncak Bogor Mencapai 32 Derajat Celsius

Kamis, 24 Oktober 2019 – 14:00 WIB
Panas, Suhu di Puncak Bogor Mencapai 32 Derajat Celsius - JPNN.COM
Pemandangan kawasan Puncak Bogor. Foto: Hendi/Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Suhu udara di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, tidak seperti biasa. Rabu (23/10) pagi, kawasan berhawa dingin itu nampak gersang. Hawa panas dan angin kencang lebih terasa. Padahal jam masih menunjukkan pukul 09.00 WIB.

Suhu udara yang biasanya berada pada angka 18-22 derajat celsius, melonjak drastis. Tercatat di aplikasi Android mencapai 31 derajat celsius.

Suhu itu kian meningkat saat memasuki pukul 11.30 WIB. Suhu kawasan kebun teh ini berada di angka 32 derajat celsius.

“Iya, ini menjadi suhu terpanas di kawasan Puncak sejak sepuluh tahun terakhir. Pada Tahun 2009, suhu 31,05 derajat celsius, tahun 2015, suhu 31 derajat celsius, dan hari ini suhu mencapai 32 derajat celsius,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Citeko-Bogor Asep Firman Ilahi kepada Radar Bogor, Rabu.

Kondisi tersebut, Kata Asep, diperkirakan akan berlangsung hingga hingga akhir Oktober mendatang. Mengingat kawasan Puncak baru akan diguyur hujan paling cepat pada akhir Oktober 2019. “Paling lambat awal November 2019,” katanya.

Ia menambahkan, suhu panas di kawasan Puncak ini berdampak cukup serius. Ia mencatat, sejumlah wilayah di Kecamatan Cisarua mulai mengalami krisisi air. Mulai dari Desa Citeko, Desa Cibeurem, Desa Tugu Utara dan Desa Tugu Selatan.

“Dampak paling terasa krisis air. Di Citeko seluruh sumber air warga sudah mengering. Saat ini warga mengandalkan mata air Gunung Gede Pangrango. Itupun sudah sangat kecil volumenya,” katanya.

Selain krisis air, bencana kebakaran lahan paling berpotensi. Karena, jika ada sumber api sedikit saja, sudah bisa membakar lahan.

Suhu di kawasan Puncak Bogor yang mencapai 32 derajat celsius merupakan yang terpanas selama 10 tahun terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close