Pancasila Dapat Jadi Dasar Model Geopolitik Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Pancasila dapat menjadi dasar untuk merancang model geopolitik dunia yang sarat dengan kepentingan dan pengaruh kekuasaan berbeda (multipolar), kata peneliti politik dari Harvard University dan Rand Corporation, Prof Jonah Blank di Jakarta, Kamis (26/9).
Blank menjelaskan Pancasila mengatur nilai dasar yang memungkinkan kompromi, dialog, dan negosiasi jadi penekanan utama dalam mengatasi perbedaan.
"Pancasila, sepanjang penelitian saya, menjadi dasar dari demokrasi di Indonesia. Namun ternyata tak hanya untuk rakyat Indonesia, karena Pancasila dapat menjadi inspirasi bagi negara lain untuk membangun strategi geopolitiknya," kata Blank saat ditemui usai menjadi pembicara pada Jakarta Geopolitics Forum 2019.
Ia menekankan Pancasila memiliki aspek yang memungkinkan toleransi menjadi salah satu cara menjaga hubungan antarbangsa. "Saya pun berharap negara lain dapat mempelajari Pancasila, khususnya nilai-nilai toleransi dan harmoni yang terkandung di dalam ideologi Indonesia itu," tambah dia.
Pancasila menjadi salah satu pembahasan dalam Jakarta Geopolitics Forum yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI.
Dalam pidatonya saat menutup forum, Gubernur Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menjelaskan Pancasila merupakan ideologi bangsa yang mewadahi berbagai macam perbedaan rakyat Indonesia.
"Problem dunia yang kita lihat ini dengan geopolitiknya adalah masalah perbedaan. Geopolitik dunia itu sebetulnya Indonesia dalam ukuran makro, sangat global," terang Agus saat ditemui usai acara.
Oleh karena itu, dia berpendapat Pancasila dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi para pakar, ahli, praktisi, dan pemangku kebijakan untuk merancang strategi geopolitik global yang mengakui perbedaan sebagai kondisi mutlak atau tak dapat dihindari negara-negara dunia.