Pancasila Sebagai Warisan Luhur Budaya Bangsa
Kegiatan tersebut diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan membacakan teks Pancasila. Peserta Silaturahmi Kebangsaan juga disuguhkan berbagai macam film Persatuan Negara baik persatuan etnis, agama dan ras serta semuanya diajak bernyanyi bersama. Bukan hanya dialog interaktif melainkan Silaturahmi Kebangsaan juga diisi dengan panggung kebudayaan yakni penampilan suara berkolaborasi dengan puisi bertemakan kebangsaan oleh perwakilan PMKRI cabang Palembang.
Pada kesempatan itu, Letkol Inf. Romas Hernandes berbagi pengalaman. Romas mengungkapkan kecepatan berpikir manusia saat ini terkalahkan dengan kecepatan jempol manusia. Berita Hoaks dan media sosial dalam beberapa kasus dianggap menjadi penyebab kehancuran persatuan masyarakat.
“Dengan berita hoaks yang sering diterima oleh masyarakat baik menggunakan media sosial maupun gadget masing masing individu, terkadang membuat masyarakat terpancing dan akhirnya memecah belah persatuan negara,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan Indonesia milik bersama, bukan perorangan maupun kelompok. "Indonesia bukan milik Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu, Khonghucu melainkan Indonesia itu milik kita bersama," jelasnya.
Begitu pula dengan pembicara lainnya, bahwa persatuan di Negara Indonesia harus dilakukan bersama dan berideologi pada Dasar Negara.
Sedangkan Ave Maria Dianasari, Ketua Kerawam DPP Sanfrades mengatakan acara ini dimaksudkan untuk mengukuhkan kembali kenangan akan sejarah lahirnya Pancasila yang terbukti telah mempersatukan bangsa Indonesia dan menjadi kekuatan dasar mengantarkan rakyat Indonesia sebagai bangsa yang besar.
“Catatan sejarah inilah yang tidak akan pernah dipungkiri bahwa momentum lahirnya Pancasila menjadi kekuatan untuk merefleksikan diri dan tolak ukur eksistensi rakyat, bangsa dan negara Indonesia,” katanya.(fri/jpnn)