Pandemi jadi Momentum Perbaikan Gizi Ibu Menyusui
jpnn.com, JAKARTA - Pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia (UI) Ahmad Syafiq mengatakan, pemenuhan kebutuhan gizi dalam kondisi pandemi Covid-19, sangat mendesak. Mengingat masih adanya tantangan peningkatan status gizi di Indonesia.
Dia menjelaskan, saat ini masih belum banyak konsentrasi dalam pemenuhan gizi ibu menyusui. Padahal kebutuhan nutrisi ibu menyusui jauh lebih tinggi dibandingkan selama masa kehamilan.
"Di masa pandemi, ibu menyusui perlu mendapat perhatian yang lebih demi memastikan kualitas ASI dan kesehatan ibu selama masa menyusui,” ucapnya saat webinar besutan Fakultas Kesehaan Masyarakat (FKM) UI dalam rangkaian peringatan Hari Gizi Nasional ke-61, baru-baru ini.
Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Entos Zainal, menggarisbawahi pentingnya kontribusi lintas sektor dari kementerian/lembaga terkait dalam memperkuat intervensi gizi spesifik dan sensitif, khususnya bagi ibu menyusui.
Entos Zainal mengungkapkan, tidak boleh ada yang dilupakan dalam masa pandemi ini. Misalnya dalam bansos yang diberikan kepada masyarakat harus memikirkan kebutuhan ibu menyusui.
"Ini agar selama masa pandemi bisa menjadi momentum perbaikan gizi ibu menyusui dan pada akhirnya memberikan dampak ke tumbuh kembang anak," ucapnya.
Pada kesempatan sama, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA) Rivanda Idiyanto menegaskan kesiapan pelaku usaha untuk mempererat sinergi dengan pemerintah.
Sejauh ini, anggota APPNIA telah berkontribusi dalam upaya percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan akan terus berkomitmen mendukung peningkatan status gizi, kesehatan ibu menyusui serta anak Indonesia.