Panen Padi 2019 Diperkirakan akan Melimpah
jpnn.com, JAKARTA - Tiga Faktor Penentu Peningkatan Provitas Padi diperkirakan terpenuhi di tahun ini. Sehingga produktifitas padi di 2019 diprediksi akan meningkat.
Kepala Balai Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi) Priatna Sasmita menjelaskan, ketiga hal itu meliputi faktor genetik, faktor lingkungan, serta interaksi faktor genetik dengan lingkungan.
Priatna menyampaikan, upaya peningkatan produksi dari aspek genetik saat ini hampir sebagian besar telah dilakukan petani di Indonesia melalui penggunaan berbagai varietas unggul potensi hasil tinggi yang telah teruji di masing-masing sentra.
"Serta dengan melakukan pengelolaan lingkungan melalui perbaikan berbagai teknologi budidaya dan adaptasi spesifik lokasi (menginteraksikan kedua faktor varietas dan lingkungan)," kata Priatna.
Namun demikian, masih ada faktor lingkungan lainnya yang sulit dikontrol manusia khususnya iklim. "Ini berkaitan dengan curah hujan, intensitas cahaya, temperature dan kelembaban yang sangat menentukan pertumbuhan tanaman terutama fase _generative_ yang dibutuhkan untuk akumulasi fotosintat optimal pada proses pengisian bulir gabah," katanya.
Kondisi lingkungan ideal untuk fase pertumbuhan generative padi secara umum meliputi Intensitas (kualitas) cahaya tinggi, temperature relative tinggi, serta kelembaban dan curah hujan rendah yang biasanya terjadi mulai bulan Maret-April.
Selain efek fisiologis yang kondusif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman, kondisi di atas secara tidak langsung juga dapat mengurangi perkembangan populasi hama dan penyakit tanaman di lapang.
"Oleh karena itu prediksi pergeseran waktu tanam padi periode Oktober 2018 - Maret 2019 ke Januari 2019 cukup beralasan berimplikasi kondusif terhadap peningkatan produktivitas tanaman padi secara signifikan.