Panggung Indonesia: Jangan Pandang Sebelah Mata Kepada Airlangga
“Undang-undang mensyaratkan, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai atau gabungan partai politik. Airlangga memiliki kendaraan politik yang siap mengantarkannya mendaftar sebagai calon presiden,” imbuhnya.
Menurut Iwan, keputusan Musyawarah Nasional (Munas) 2019 dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) tahun 2021 DPP Partai Golkar yang memutuskan dan menetapkan pencalonan Airlangga di Pilpres 2024 mendapat dukungan solid dari seluruh kader partai beringin itu.
Keunggulan lainnya yang sangat penting, kata Iwan, Airlangga memiliki rekam jejak yang sangat baik selama menjadi pejabat publik.
“Ia pernah menjabat anggota DPR RI berapa periode yang tentu sudah memiliki konstituen dan tidak gampang untuk melenggang ke Senayan. Siapa juga yang menyangka jika Airlangga memimpin Golkar, partai paling lama dan terbesar ini. Ia juga dipercaya Presiden Jokowi mengkomandoi bidang perekonomian,” kata Iwan.
Artinya, menurut Iwan, jika pemerintahan ini berhasil di akhir pemerintahannya, maka ada effect yang juga akan ditimpakan ke Airlangga. Dengan track recordnya sebagai anggota DPR dan Menko Perekonomian sangat menguntungkan baginya.
Iwan melanjutkan, Airlangga punya modal koneksi politik yang baik di level elite maupun masyarakat.
“Airlangga punya basis kuat. Karenanya, ketokohannya bisa diterima hampir di semua kalangan. Dengan kepemimpinan yang njawani dan ngayomi, tidak meledak-ledak dan tidak neko-neko serta tidak resisten. Sebagai pejabat publik beliau tidak pernah buat kebijakan yang kontroversial dan merugikan umat. Figur relatif yang tidak ada masalah atau tidak ada kasus, sehingga relatif gampang memasarkan dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Menurut Iwan, tinggal bagaimana Airlangga dan kader Golkar melakukan apa yang sudah dikerjakan dalam mensosialisasikan pencapresan Airlangga kepada publik bisa lebih masif lagi.