Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pangkalan Udara Adisutjipto, Kawah Candradimuka Penerbang TNI-AU

Gagal Sejam Pelajaran, Langsung Out

Minggu, 10 Juli 2011 – 08:08 WIB
Pangkalan Udara Adisutjipto, Kawah Candradimuka Penerbang TNI-AU - JPNN.COM
Komandan Skuadron Pendidikan 104 Mayor (pnb) Indan Gilang Boldansyah di Lanud Adisucipto (30 Juni 2011). Foto : Ridlwan/ Jawa Pos
Tiap tahun, Wing Pendidikan Terbang rata-rata meluluskan 40"50 penerbang. Pada 24 Juni lalu, baru saja diwisuda 19 penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP/lulusan SMA) dan 27 penerbang perwira remaja (lulusan AAU). "Tiap tahun memang berbeda-beda jumlahnya, bergantung hasil seleksi awal dan proses pendidikan," jelas Komandan Wing Dik Terbang Kolonel (Pnb) Khairil Lubis kepada Jawa Pos.

Sistem pendidikan penerbang sangat ketat. Siswa dievaluasi per jam pelajaran. "Satu jam pelajaran saja mereka tidak lulus, get out," tegas Khairil. Memang, ada satu dua siswa yang masih ditoleransi mengulang karena prestasinya dinilai masih bisa diperbaiki. "Ada sidang dewan akademi yang akan mengukur apakah seorang calon penerbang layak mengulang jam pelajaran atau tidak. Termasuk dari mental psikologisnya," kata penerbang dengan pangkat tiga melati di pundak itu.

Jawa Pos lantas diajak berkeliling melihat fasilitas pendidikan di lanud yang didirikan sejak 1942 tersebut bersama Komandan Skuadron Pendidikan (Skadik) 104 Mayor (Pnb) Indan Gilang Boldansyah. "Untuk calon penerbang PSDP, minimal 3.000 jam pelajaran dulu sebelum terbang. Untuk lulusan AAU, 1.500 jam," ujar Indan.

Nanti, mereka diberi kesempatan 11 sorti penerbangan sampai bisa terbang mandiri (terbang solo) dengan pesawat latih Bravo atau Charlie. Mereka juga mempunyai tradisi terbang malam yang harus ditempuh dengan sukses. "Tidak ada penambahan sorti. Artinya, khusus untuk jam terbang praktik, siswa harus lolos atau gagal," tegas Indan yang asli Cimahi, Jawa Barat, tersebut.

TIDAK setiap lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) otomatis langsung bisa menerbangkan pesawat. Calon-calon "Gatotkaca" itu harus menempuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News