Panglima TNI Juga Curigai Agenda di Balik Aksi 112
jpnn.com - jpnn.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan umat Islam yang akan mengikuti Aksi 112 besok (11/2) tidak melakukan arak-arakan di jalan atau long march. Orang nomor satu di TNI itu juga curiga ada agenda politik di balik Aksi 112.
Berbicara dalam jumpa pers usai rapat dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana dan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan di Jakarta, Jumat (10/2), Gatot mengaku ditelepon oleh beberapa habaib, ulama dan ustaz. Menurut Gatot, para ulama dan ustaz justru melayangkan protes karena merasa dibawa-bawa dalam Aksi 112.
“Saya protes bahwa saya tidak ikut. Ada habaib, ada ulama ada ustaz,” ujar Gatot menirukan pembicaraannya dengan ulama dan habaib yang menghubunginya.
Gatot pun mengapresiasi imbauan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir kepada warga di organisasi bentukan KH Ahmad Dahlan itu agar tak ikut Aksi 112. “Bahwa umat Muhammadiyah benar-benar harus paham, tidak usah ikut-ikut, karena kegiatan tersebut berbau politik,” ujar Gatot menirukan pesan Haedar.
Gatot juga memuji pernyataan Rais Am Syuriah PBNU KH Ma’ruf Amin kepada warga nahdliyin agar tak ikut Aksi 112. “Guru saya Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin sekaligus ketua MUI juga melarang umat NU untuk ikut dalam 112,” tegasnya.
Karenanya jika umat Islam mau mengikuti Aksi 112, maka sebaiknya dilakukan di masjid di dekat rumah masing-masing. “Dipimpin para ulama pembimbing umat di tempat masing-masing,” sambung Gatot.
Tentara yang akan memasuki masa pensiun Maret 2017 itu pun menyarankan umat Islam di DKI memperbanyak di rumah atau masjid masing-masing. “Berzikirlah di situ, tausiah, baca Quran, khatam Quran di situ. Saya yakin akan lebih konsentrasi akan lebih khusyuk dan doa-doanya lebih dikabulkan,” paparnya.
Mengenai pengamanan Aksi 112, Gatot mengatakan bahwa TNI sudah siap membantu Poldi. Berapa pun bantuan yang dibutuhkan Polri, katanya, TNI siap memenuhinya.