Pansus Korupsi Lebih Mendesak dari Pansus Pilpres
jpnn.com - JAKARTA - Wacana pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pilpres 2014 di DPR disayangkan. Mengingat, banyak persoalan lain justru mendesak dituntaskan para wakil rakyat dalam masa tugasnya yang tinggal dua bulan.
"Saya kecewa melihat teman-teman DPR mendorong pansus pilpres, padahal lebih urgent dorong pansus korupsi," ujar Emrus Sihombing, Direktur Emrus Corner dalam diskusi bertajuk 'Pansus Pilpres 2014 Apakah Efektif?' di Jakarta, Sabtu (9/8).
Menurutnya, pembentukan pansus pilpres sebagai wujud ketidakpercayaan terhadap penyelenggaraan Pilpres 2014. Ditambah lagi, wacana itu digulirkan oleh hanya segelintir anggota DPR yang mendukung salah satu pasangan capres.
"Konteksnya mereka membentuk pansus setelah quick count dan real count diumumkan pasangan Jokowi-JK sebagai pemenang. Kenapa tidak dari awal mereka katakan itu," jelas Emrus seperti diberitakan Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN).
Akademisi Universitas Pelita Harapan (UPH) itu meyakini wacana pembentukan pansus lebih besar didasari motif politik ketimbang upaya memperbaiki sistem penyelenggaraan pilpres.
"Teman-teman di DPR mendorong pansus hanya akan beberapa bulan lagi, padahal masih banyak PR mereka yang belum selesai. Ini semakin meyakinkan kita, nuansa politik lebih kental daripada nuansa perbaikan," jelas Emrus.
"Kita harap mereka lebih matang, lebih bijak gunakan wewenang. Jangan karena punya wewenang mereka sewenang-wenang," demikian Emrus. (zul/wah)