Pantau Pemilu Kamboja, Helmy Fauzi Sebut PM Hun Sen Siapkan Transisi Kekuasaan Kepada Generasi Muda
“Banyak generasi muda yang dicalonkan sebagai calon anggota parlemen nasional Kambodia. PM Hun Sen mempersiapkan mereka secara sistematis dan terencana setelah sebelumnya juga mengirim mereka belajar ke luar negeri,” kata Dubes Helmy Fauzi.
Sementara, Sekretaris DPC PDI Perjuangan (PDIP) Jakarta Utara Brando Susanto, salah satu wakil PDIP yang ikut sebagai pemantau pemilu dalam International Conference on Asian Political Parties (ICAAP) menyatakan dalam daftar pemilih juga disertakan foto pemilih.
“Petugas di TPS mencocokkan wajah pemilih dengan foto yang ada sebelum masuk ke bilik suara. Jadi, enggak ada pemilih siluman,” kata Brando melalui keterangan tertulis pada Minggu (27/3/2023).
Dalam pemilu Kamboja tercatat 9,7 juta pemilih. Sebanyak 18 partai politik (parpol) bertarung untuk memperebutkan 125 kursi di DPR. Parpol akan berkoalisi untuk membentuk pemerintahan yang dipimpin perdana menteri.
Kamboja menerapkan sistem proporsional tertutup sehingga pemilih hanya memilih tanda gambar. Hasil penghitungan suara diakumulasi secara digital sehingga hasil resmi pemilu secara nasional bisa diketahui dalam waktu relatif singkat 2-3 hari.
“Pemilihnya juga sedikit, sehingga hasil pemilu lebih cepat diketahui. Kami hadir memberikan semangat gotong royong dan kolaborasi agar pesta demokrasi Kamboja berjalan sukses, transparan, bebas dan berkeadilan,” ujar Brando.
Menurut dia, keikutsertaan Indonesia untuk memantau pemilu di Kamboja tak lepas dari fakta historis, yakni kehadiran Pangeran Sihanouk dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955.
Hubungan diplomatik Indonesia-Kamboja kini semakin teguh dalam spirit persaudaraan untuk menciptakan perdamaian di ASEAN maupun dunia.