Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Panti Pijat Kian Menjamur di Sekitar Terminal Bungurasih

Turun Bus, Langsung Disambut

Selasa, 26 November 2013 – 14:34 WIB
Panti Pijat Kian Menjamur di Sekitar Terminal Bungurasih - JPNN.COM

jpnn.com - Perkembangan baru di kawasan Terminal Bungurasih adalah semakin banyaknya panti pijat bermunculan. Bahkan, dari segi pemasaran, mereka cukup agresif. Tidak sekadar memasang papan nama, tapi juga memanfaatkan tukang ojek yang beroperasi di sana sebagai tenaga marketing.

--- 

"PIJAT, Mas, ayo murah dan enak. Cocok bagi Anda yang habis perjalanan jauh," kata pria yang mengaku bernama Udin, tukang ojek yang mangkal di dekat area pintu masuk Terminal Bungurasih, Jalan Letjen Sutoyo, saat menawarkan jasanya mengantar penumpang ke tempat pijat.

Mengandalkan motor keluaran awal 2000-an, pria berusia sekitar 40 tahun tersebut bersedia mengantar para lelaki yang bermaksud melepas lelah dan menjaga kebugaran ke beberapa tempat pijat yang memang tersebar di area itu.

Untuk sekali pengantaran, selain menerima uang dari penumpang yang menyewa jasanya, dia mendapat tip dari pemilik tempat pijat. Besarannya beragam. "Saya ndak pernah minta berapa. Biasanya ada yang ngasih Rp 5.000, tapi ada juga yang Rp 20.000," katanya saat ditemui di area pintu masuk Terminal Bungurasih.

Menurut Udin yang asli Sidoarjo tersebut, sudah setahun terakhir dirinya bekerja sebagai tukang ojek. Nah, untuk menawarkan jasa antar ke tempat pijat, baru enam bulan dia melakoninya. Awalnya berlangsung tidak sengaja. 

Suatu malam, saat menunggu penumpang, seorang laki-laki yang baru turun dari bus memintanya untuk mengantar ke penginapan. Nah, saat di jalan itulah, sang penumpang yang memang baru datang kali pertama ke Surabaya tersebut menanyakan lokasi pijat. "Ya sudah saya antar saja. Toh, dekat dengan penginapannya," jelas dia.

Semula dia tidak menganggap hal itu sebagai peluang bisnis baru. Namun, ketika sedang menunggu penumpang kembali, ternyata perempuan yang memijat tamunya tempo hari itu menyapa Udin. "Katanya, mbok dibantu cari penumpang yang capek lagi untuk dipijit. Nanti saya dikasih uang. Ya sudah, sekarang saya tekuni. Hasilnya lumayan," ceritanya.

Perkembangan baru di kawasan Terminal Bungurasih adalah semakin banyaknya panti pijat bermunculan. Bahkan, dari segi pemasaran, mereka cukup agresif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News