Para Anggota DPR Kagum pada Ide Ganjar Menjalankan Program Jogo Tonggo
Sementara itu, ketua rombongan kunjungan kerja Komisi VIII, Bukhori Yusuf mengatakan, program Jogo Tonggo sangat menarik dan bisa menjadi solusi tepat di Indonesia.
"Ini menarik, Jogo Tonggo ini seperti gugus tugas paling terdepan karena berada di tingkat RW. Kebijakan-kebijakan yang diambil dalam program ini sudah pasti mengena, kepada mereka yang benar-benar miskin, pengangguran dan sebagainya, terdata dengan baik," kata dia.
Bukhori juga menyebut langkah Ganjar yang tidak hanya mengandalkan APBD patut dicontoh. Dengan menggerakkan banyak sektor, maka percepatan penanganan COVID-19 akan optimal.
"Salah satu yang menarik di Jateng ini Baznas. Baznas memiliki peran signifikan dalam penanggulangan COVID-19, untuk mengcover masyarakat yang terdampak secara langsung. Misalnya tadi diceritakan ada mahasiswa Jateng yang di Sudan tidak bisa pulang, dibantu. Ada juga bantuan untuk para santri yang tidak pulang, bantuan untuk guru ngaji dan sebagainya. Ini keren dan sangat menginspirasi," tuturnya.
Sementara itu, Ganjar menjelaskan, bantuan dari negara selama pandemi berlangsung dipastikan tidak akan pernah cukup untuk mengcover semua masyarakat.
Untuk itu, dia tidak hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah, namun menggerakkan kearifan lokal dan membentuk program Jogo Tonggo itu.
"Kami buat program Jogo Tonggo, artinya menjaga tetangga. Program ini mengurusi urusan kesehatan, sosial keamanan dan hiburan. Ada juga lumbung pangan dengan pemanfaatan lahan agar kebutuhan makan tercukupi. Gerakan ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, gotong royong di tengah masyarakat. Ini saya hidupkan dan ternyata jalan dengan baik," kata Ganjar.
Selain itu, untuk membantu masyarakat Ganjar juga mengoptimalkan anggaran dari sektor lain. Selama ini, bantuan berdatangan dari CSR perusahaan, instansi, masyarakat hingga para filantropi.