Para Serikat Buruh Siap Beri Masukan kepada Kandidat Capres 2024
jpnn.com, JAKARTA - Serikat buruh maupun serikat pekerja harus memperluas perspektif dan gerakan perjuangannya dalam tataran politik yang didasari pada nilai-nilai kebangsaan.
Sebab, kesejahteraan buruh tidak akan tercapai hanya dengan kenaikan upah semata.
Namun, harus diiringi dengan penguatan industri nasional, kemandirian ekonomi hingga penguatan sumber daya manusia (SDM) buruh itu sendiri.
Hal itu disampaikan Program Officer Labor Institute Indonesia, Ulfa Ilyas dalam diskusi 'Solusi Kebangsaan Gerakan Buruh Indonesia' yang digelar Labor Institute Indonesia bersama serikat-serikat buruh di Jakarta.
Hadir para pimpinan serikat buruh/serikat pekerja perwakilan dari KSBSI, KASBI, KPSI, SBSI 92, KBMI, KSPSI, KPBI, GSBI, SPN, FSB Garteks, PPMI, Aspek Indonesia, SPN, SPSI, FNPBI, SBMSK dan FSPM.
"Kami berharap gerakan buruh tidak berhenti pada gerakan di jalanan saja. Namun dilengkapi dengan gerakan pemikiran yang menelurkan konsep-konsep yang lebih matang,” kata Ulfa, Senin (17/10).
Menurut Ulfa, perspektif kebangsaan harus diusung oleh gerakan buruh. Sehingga tidak terjebak pada masalah-masalah normatif yang selama puluhan tahun tidak mendapatkan solusi yang tepat.
"Gerakan buruh harus menjadikan isu kebangsaan menjadi salah satu landasan perjuangan," tegasnya.