Parpol Non-Parlemen Ditantang Hadirkan Narasi Politik Segar
Ketua Harian Partai Perindo Tuan Guru Bajang Zainul Mazdi menyebut di tengah berbagai tantangan yang ada, parpol baru masih memiliki peluang dan kesempatan besar untuk dapat lolos ke parlemen atau meraih kursi di DPR.
“Contoh partai saya sendiri Perindo yang dalam 1,5 tahun terakhir mengalami elektabilitas naik dan itu terus meningkat hingga saat ini. Hal ini membuktikan penerimaan publik terhadap parpol baru terus ada. Apalagi Perindo menjalankan program-program yang langsung menyentuh kehidupan kalangan bawah, pungkas Zainul.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan mengungkapkan, berdasarkan kajian sejak Pemilu 2024 ada tujuh faktor yang pengaruhi suara ke parpol yaitu mempunyai tokoh yang memayungi semua dapil; citra parpol; perputaran mesin parpol; kemampuan memahami peta persaingan antar-parpol; kharisma kandidat di tingkat lokal; menyadari karakteristik pemilih; dan efek Pemilu.
Djayadi menjelaskan, parpol yang baru sebaiknya tidak bergantung kepada satu strategi saja guna meraup suara, tetapi perlu ditunjang pula dengan strategi yang cocok untuk tingkatan lokal, dengan mengusung tokoh-tokoh lokal populer.
Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto menyampaikan, bagaimana pun dinamisnya konstestasi politik dan demokrasi tahun 2024, diharapkan pemilu berlangsung secara demokratis, damai, dan dewasa sekaligus menghadirkan pemimpin yang mumpuni.
“Parpol lama dan baru sama-sama memiliki tantangan dan peluang. Narasi baru yang diusung mereka akan memberikan dampak yang berbeda. Identifikasi isu menjadi hal yang paling utama untuk meyakinkan pemilih,” imbuh Hery. (dil/jpnn)