Partai Demokrat Bikin AS Lebih Berwarna
jpnn.com, GEORGIA - Perebutan kursi gubernur di Negara Bagian Georgia menjadi sorotan utama pemilu sela Amerika Serikat (AS) Selasa (6/11). Stacey Abrams, kandidat Partai Demokrat, bersaing ketat dengan Brian Kemp dari Partai Republik.
Mereka membidik kursi yang ditinggalkan Nathan Deal. Hasil penghitungan suara memberikan kemenangan kepada Kemp. Tapi, Abrams yang kalah kurang dari 2 persen berharap ada pertarungan ulang.
Sejak awal kampanye pemilu sela, Georgia sudah menarik perhatian publik. Abrams digadang-gadang menjadi perempuan kulit hitam pertama yang menjadi gubernur.
Demokrat bahkan sampai menghadirkan mantan Presiden Barack Obama dalam kampanye untuk Abrams. Oprah Winfrey, selebriti Hollywood yang selama ini selalu mendukung Obama dan Demokrat, juga ikut menggalang dukungan untuk Abrams.
Namun, hasil pemilu sela mengecewakan Demokrat. Kemp unggul dengan 1,9 juta suara atau 50,4 persen. Abram menyusul dengan perolehan 1,86 juta suara atau 48,6 persen. Hanya beda sekitar 100 ribu kertas coblosan. Selanjutnya, kandidat ketiga Ted Metz mengantongi sekitar 36 ribu suara saja. Metz memang tidak diunggulkan.
Kekalahan tipis selalu menyakitkan. Namun, perempuan 44 tahun itu tidak mau menyerah. Dia menyatakan bahwa penghitungan belum selesai. Belum final. "Kami akan berjuang sampai semua suara terhitung," ungkapnya menurut NBC tadi malam, Rabu (7/11). Abrams berfokus pada kertas-kertas suara yang belum terhitung. Jumlahnya ribuan.
Masalah teknis sedikit mengganggu pelaksanaan pemilu sela di Georgia Selasa. Menurut NBC, ada ribuan kertas suara yang tidak terhitung karena gangguan teknis tersebut.
Ada juga balot dari warga yang tidak dicoblos. Jumlahnya tidak jelas. Ada juga kertas suara sementara yang harus dimasukkan secara manual dan masih dalam proses penghitungan.