Partainya Tak Komit, Menterinya Bisa Diganti
Jumat, 23 Oktober 2009 – 16:57 WIB
Hanya saja, politisi asal Sulawesi Selatan itu mengatakan, bahwa keputusan itu tergantung presiden yang memiliki hak prerogatif. "Tergantung, kalau menterinya dianggap profesional dan bagus bekerja. Partai kan hanya sumbernya. Setelah menjadi menteri, sudah menjadi pembantu presiden. Tapi semua kemungkinan ada," katanya pula.
Karena itu, menurut Jafar Hafsah lagi, yang jelas akan dibutuhkan komitmen dari partai-partai politik yang sudah berkoalisi dengan demokrat. "Ini persoalan komitmen. Tidak ada lembaga hukum yang bisa masuk di area itu," tukasnya. (awa/JPNN)