Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pasak Pendek

Oleh Dahlan Iskan

Kamis, 12 November 2020 – 06:16 WIB
Pasak Pendek - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tanahnya sangat lembek. Kalau pakai tiang pancang  biayanya sangat mahal.

Dua insinyur itu mendiskusikannya: Ir Ryantori dan Ir Soetjipto. Sama-sama lulusan teknik sipil ITS.

Soetjipto lantas dikenal sebagai aktivis andal PDI Perjuangan. Ia menjadi ketua DPD PDI Jatim. Lalu jadi anggota DPR. Jadi sekjen DPP-PDI Perjuangan. Ia sangat fanatik pada Bu Mega.

Kini anak Soetjipto itu, Whisnu Sakti Buana, jadi wakil wali kota Surabaya –tetapi gagal jadi cawali dari partainya di pilkada sebentar lagi.

Ryantori terus di jalur konstruksi.

Awalnya tentu sulit meyakinkan orang untuk menggunakan konstruksi temuannya itu. Pemilik proyek biasanya tidak mau ambil risiko: pakai cara lama saja yang sudah pasti aman.

Intinya: konstruksi tanpa tiang pancang ini menggunakan 'lantai' cor secara khusus. Disebut sebagai konstruksi sarang laba-laba.

Yakni bentuk 'lantai' itu dibuat segi tiga kecil-kecil saling terkait di sudut-sudutnya. Dengan demikian 'lantai' seluas bangunan itu tidak mungkin turun –biarpun sebagian tanah di bawah bangunan itu mengalami penurunan.

Vony yakin suaminyi meninggal karena stres berat. Itulah nasib ilmuwan penemu konstruksi sarang laba-laba, Ir Ryantori.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News