Pasar Bukittinggi Terbakar, 1.042 Pedagang jadi Korban
Ramlan Nurmatias menambahkan pihaknya sudah memanggil pimpinan asuransi untuk datang ke lokasi guna mendata pedagang yang masuk aasuransi. "Prosesnya jangan dipersulit. Jumlah yang masuk suransi belum tahun. Ada yang masuk asuransi dan ada yang tidak. Asuransi adalah kesadaran," katanya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga meminta Pemko Bukittinggi mengatur pedagang, dengan mengedepankan kenyamanan bagi pengunjung.
“Desainnya harus bagus, konstruksinya juga yang baik, tidak berserakan, jelas tempat parkirnya di mana. Pedagang yang jual pakaian tempatnya di mana, yang jualan sepatu di mana, harus diatur sedemikian rupa agar pengunjung merasa nyaman,” jelas Irwan Prayitno yang memperingkat tugasnya di Jakarta dan langsung kembali ke Sumbar meninjau pasar terbakar itu kemarin.
Gubernur menyebut, penataan pedagang itu sangat penting, karena Kota Bukittinggi merupakan kota wisata. “Pasa Ateh ini kan cukup populer. Banyak yang belanja ke sini. Apalagi belanja di Bukittinggi masih menggunakan sistem tawar menawar. Tawar menawar itu ada seninya dan ada kepuasan di sana,” jelasnya.
Menurutnya, penanganannya harus dilakukan dengan baik karena kebakaran ini tidak hanya mengganggu Bukittingi tapi juga Sumbar. "Ini menjadi keprihatinan kita, tidak hanya Bukittinggi tapi Sumbar. Wisatawan yang datang juga akan terpengaruh karena wisatawan yang datang tidak dapat berbelanja. Bordiran, sulaman, songket, dan lainnya di pasar ini lagi untuk sementara," ungkapnya.
Sementara wali kota dan jajarannya melakukan kajian komprehensif, pihak kepolisian tetap bekerja bersama tim Inafis yang ke lapangan untuk mengolah fakta-fakta dan temuan-temuan yang bisa dilakukan tindak lanjut terkait penyebab kebakaran pasar ini.
Pihaknya dari Pemprov bersama Pemko Bukittinggi akan melakukan kajian mendalam tentang pasar itu karena sudah empat kali terjadi kebakaran yang diduga penyebabnya yaitu masalah listrik. "Ini perlu kajian, apakah nanti dibangun lagi atau direhab. Mana yang terbaik untuk pedagang dan kota Bukittinggi. Dananya kita lihat dulu, apakah dari APBN atau APBD," kata Irwan Prayitno.
Sejauh ini, kata Irwan, dirinya sudah melaporkan kejadian ini ke Kementerian Perdagangan dan diminta mempersiapkan proposal bantuan. "Untuk sementara pak wali sudah merencanakan memindahkan pedagang ke Jalan Perintis Kemerdekaan karena banyak korban yang tidak bisa jualan. Wali kota sudah memberikan perhatian. Dirjen Kementerian minta kita menyiapkan proposal bantuan," katanya.