Pasar Uang Digoyang The Fed, Rupiah Hari Ini Ambyar
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini terpantau ambyar menjelasng penutupan akhir pekan.
Rupiah hari ini ditutup melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp 14.232 per USD dibandingkan posisi pada penutupan kemarin Rp 14.220 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar menanti respons bank sentral Amerika Serikat, The Fed terhadap kenaikan inflasi di Negeri Paman Sam.
"USD diperdagangkan lebih tinggi pada hari ini terhadap mata uang lainnya di mana para pedagang fokus pada bank sentral yang diperkirakan akan menanggapi kenaikan tingkat inflasi dengan kenaikan suku bunga," kata Ibrahim di Jakarta, Jumat (19/11).
The Fed tengah mempertimbangkan kenaikan suku bunga sebelumnya karena inflasi terus meningkat dan pemulihan ekonomi dari Covid-19 berlanjut. Data dari minggu sebelumnya juga menunjukkan bahwa inflasi naik ke level tertinggi dalam 30 tahun pada Oktober.
Presiden Fed Chicago Charles Evans, salah satu pembuat kebijakan dovish bank sentral mengatakan pihaknya berpikiran terbuka untuk mengubah kebijakan moneter pada 2022 jika inflasi terus tinggi.
Pasalnya, data Kamis (18/11) menunjukkan ada 268 ribu klaim pengangguran awal diajukan di AS sepanjang minggu. Meskipun, mendekati level sebelum Covid, angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan 260 ribu klaim.
Rupiah pada Jumat pagi dibuka menguat ke posisi Rp 14.221 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.211 per USD hingga Rp 14.247 per USD. (antara/jpnn)