Pascagempa 6,9 SR, Pertamina Terus Lakukan Pemantauan
jpnn.com, LAMPUNG - PT Pertamina memastikan tidak ada gangguan terhadap sarana dan fasilitas operasionalnya pascaterjadinya gempa berkekuatan 7.4 Skala Richter di sekitar Selat Sunda pada Jumat (2/8) lalu.
“Menurut laporan awal, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan Depot LPG Panjang tidak mengalami kerusakan fisik. Operasional kapal di dermaga TBBM Panjang pun saat ini kembali melanjutkan operasionalnya setelah sempat evakuasi saat gempa,” ujar Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf.
Menanggapi peringatan dini tsunami, pihaknya tetap menyiagakan seluruh personil agar waspada dan melihat kondisi terkini. Selain sarfas Pertamina, sarfas mitra lembaga penyalur seperti SPBU, SPPBE, Agen, dan
Pangkalan LPG juga dalam kondisi aman dan tetap melakukan operasional secara normal. Meski begitu, seluruh mitra lembaga penyalur sudah diingatkan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi mengenai efek gempa dan peringatan tsunami.
BACA JUGA: PascaGempa, Gimana Kondisi Penerbangan di Wilayah Banten?
Melihat besarnya skala gempa, Pertamina juga melakukan pengecekan terhadap sarfas yang berada di Bengkulu. Posisi TBBM Pulau Baai dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Fatmawati Soekarno yang berada di pesisir juga diingatkan untuk selalu waspada.
“Efek gempa mungkin tidak terlalu besar dan kondisi sarfas tidak terganggu. Namun teman-teman di Bengkulu tetap waspada potensi tsunami,” tegas Rifky.
Saat ini Pertamina terus melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh sarfasnya untuk memastikan operasional distribuI energi tetap berjalan dengan baik.