Pascagempa dan Tsunami, Donggala Masih Hening
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berupaya memulihkan jaringan komunikasi di Palu dan sekitarnya pasca-gempa dan tsunami.
Hingga kemarin (29/9) pukul 21.30 WIB, laporan dari Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika menyatakan ada sekitar 500 Base Transceiver System (BTS) yang tidak bisa difungsikan. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya yang dilaporkan sebanyak 276 BTS.
“BTS tidak berfungsi karena pasokan PLN mati total. Tapi kalau telepon seluler sudah berfungsi di beberapa lokasi,” kata Plt. Kepala Humas Kominfo Ferdinandus Setu, Sabtu (29/9).
Nando mengatakan, di pusat kota Palu, operator Telkomsel telah berhasil menghidupkan 6 titik BTS milik mereka. Salah satunya di sekitar kantor Gubernur dekat kantor Telkomsel. “Beberapa tempat sinyalnya sudah 4G,” kata Nando.
Pria yang akrab disapa Nando tersebut mengungkapkan saat ini tiap operator telekomunikasi tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP) sambil menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN. ”Kalau aliran listrik hidup, cuma butuh sejam sampai dua jam untuk reboot sistem. Setelah itu semua seluler bisa aktif kembali,” jelasnya.
Menteri Kominfo Rudiantara telah menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengirimkan 30 unit telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya.
Tim BAKTI Kemkominfo juga dikirimkan ke Palu untuk bergabung bersama 25 Tim Kominfo Palu. “Kominfo juga akan segera siapkan perangkat internet satelit untuk memudahkan pengiriman informasi dan data pesca-bencana, sudah dibagikan ke posko-posko,” jelas Nando.
Sementara untuk Donggala, Nando sendiri mengatakan masih belum bisa berbuat banyak. Selain medan yang susah, lagi-lagi perlu pasokan listrik untuk mengaktifkan jaringan telekomunikasi.