Pasien BPJS Ditolak 7 RS, Pemerintah Harus Tanggung Jawab!
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX Saleh Partaonan Daulay menyayangkan peristiwa yang dialami Reny Wahyuni, wanita 40 tahun yang kehilangan bayi dalam kandungannya, akibat terlambat mendapat pertolongan medis.
Daulay mengaku sedih, apalagi Reny disebut kehilangan bayi setelah sebelumnya ditolak tujuh rumah sakit, termasuk RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat. Padahal merupakan pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Saya menyampaikan dukacita mendalam dan sekaligus menyayangkan kejadian seperti ini," ujar Daulay di Jakarta, Jumat (16/6).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, peristiwa tersebut seharusnya tak terjadi. Apalagi lokasinya di Bekasi, yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia.
Di mana sarana kesehatan lebih banyak dan harusnya pelayanan kesehatannya juga lebih baik dibanding daerah-daerah pelosok.
"Diperparah lagi, peristiwa ini terjadi saat pemerintah sudah mencanangkan program UHC (universal health coverage) pada 2019. Jadi tak seharusnya terjadi," sesalnya.
Daulay mengingatkan, program UHC bisa berhasil jika semua pihak menyukseskan program BPJS Kesehatan. Bukan hanya mengharapkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta, tapi juga kesadaran penyedia dan penyelenggaraan layanan kesehatan untuk memberikan pelayanan maksimal, baik yang dimiliki pemerintah maupun swasta.
"Karena itu kami akan menanyakan dan meminta pertanggungjawaban pemerintah, pada kesempatan pertama rapat dengan pemerintah. Ini akan menjadi salah satu fokus perhatian kami," tutur Daulay.