Pasien Positif Covid-19 Tembus Satu Juta Kasus, Senator Fahira Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Walau berbagai kebijakan, strategi dan upaya penanggulangan Covid-19 sudah ditempuh mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PSBB proporsional, hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tetapi kasus positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Kini memasuki bulan kesebelas, sudah menembus angka 1 juta kasus. Walau jumlah ini masih di bawah negara-negara lain di dunia misalnya Amerika dan Brasil serta di Asia masih di bawah India, Turki, dan Iran, tetapi jumlah 1 juta kasus menjadi sinyal bahwa berbagai kebijakan, strategi, dan upaya yang ditempuh selama ini belum mampu sepenuhnya mengimbangi kecepatan penyebaran virus.
Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, selama sebelas bulan ini para pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan penanggulangan Covid-19 di Indonesia sudah berikhtiar, berupaya, dan bekerja keras untuk mengendalikan pandemi.
Namun, masih terjadinya peningkatan jumlah kasus memberi tanda bahwa berbagai kebijakan yang telah digulirkan selama ini masih harus terus dievaluasi dan dikuatkan terutama soal 3T (testing, tracing, treatment) serta pembatasan mobilitas.
“Untuk 3T bukan hanya kapasitasnya yang masih harus digenjot lagi, tetapi juga keluasan, kecepatan dan ketepatan sasarannya,” kata Anggota DPD RI Fahira Idris di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta (27/1).
Selain itu, Fahira mengatakan pembatasan mobilitas juga masih sangat perlu dikuatkan karena menjadi salah satu faktor kunci menghentikan laju penyebaran virus.
Kedua strategi ini (3T dan pembatasan mobilitas ditambah kesadaran protokol kesehatan) di banyak negara teruji efektif mengendalikan penyebaran virus, melandaikan bahkan menurunkan jumlah kasus.
Menurut Fahira, komitmen Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan yang akan terus menggenjot atau meningkatkan kapasitas 3T adalah kebijakan dan langkah yang tepat. Oleh karena itu, semua pihak harus mendukung masyarakat agar makin disiplin 5M (memakai masker yang benar, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi).