Pasien Rabies di Solsel Terpaksa Dirujuk ke Singapura
Untuk mengetahui seekor anjing terinfeksi rabies atau gila anjing harus diikat dan diberi makan seperti biasa. Kemudian dilihat kondisinya selama 14 hari.
“Biasanya jika anjing mati, berarti anjing positif rabies. Namun jika tidak, negatif. Biasanya anjing gila akan mati di hari ketiga. Sebagai antisipasi jika digigit anjing liar tetap harus diberikan vaksin sebagai pencegahan hal yang ditakutkan,” ungkapnya.
Penanggung Jawab sekaligus Apoteker Kimia Farma Tarandam, Yogi Angga mengungkapkan, sampai saat ini belum ada stok vaksin tersebut. “Kami sudah pesan satu tahun yang lalu, sampai saat ini belum datang,” ujarnya.
Ia mengatakan, pernah ada orang datang ke apotek untuk menanyakan ketersediaan vaksin tersebut. “Memang stok kita habis,” ungkap Yogi.
Terpisah, dokter spesialis Mikrobiologi Klinik Konsultan Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr M Djamil Padang, Aziz Djamal, menjelaskan seorang pasien yang digigit anjing, virusnya masuk ke jaringan tubuh dan mencari reseptor untuk berkembangnya virus tersebut pada bagian jaringan hopes (sel inang virus, red).
Vaksin tersebut diberikan kepada individu yang belum terinfeksi rabies, tujuannya sebagai antibodi. Dengan kata lain tubuh manusia aktif membuat zat antirabies, ketika vaksin yang sudah berada di dalam darah sekitar satu bulan akan mampu memproduksi zat antirabies.
“Lain halnya dengan serum antirabies. Serum tersebut dibuat dari luar dan disuntikkan ke bekas gigitan. Serum itu sudah mengandung zat antirabies yang diproduksi dari luar tubuh manusia atau siap pakai. Salah satunya serum dibuat melalui darah kuda, yang sudah diberikan vaksin rabies, kemudian ambil darah kuda tersebut, selanjutnya diambil serumnya,” paparnya. (cr21/cr25)