Pastikan Batas Negara Aman, Satgas Pamtas RI – PNG Gelar Patroli Patok
jpnn.com, MERAUKE - Sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) yang memiliki tugas pokok menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah NKRI di perbatasan RI-PNG, Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad Pos Kaliwanggo melaksanakan Patroli Patok MM.12.2 di Distrik Sota.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya dalam rilis tertulisnya di Merauke, Papua, Minggu (1/3/2020).
Dansatgas mengungkapkan bahwa Patroli Patok pada Minggu (1/3/2020) pagi, dipimpin oleh Komandan Kompi C (Danpos Kaliwanggo) Kapten Inf Adik Sunarto bersama dengan 9 orang anggotanya dengan menempuh jarak sekitar 2 Km dari Pos Kaliwanggo.
“Patroli Patok di Monumen Meridian (MM) 12.2 merupakan bagian tanggung jawab Pos Kaliwanggo, yang rutin dilaksanakan setiap bulan. Jarak tempuh kali ini cukup dekat namun memiliki medan bervariasi yang membutuhkan waktu 4 jam perjalanan dengan menggunakan perahu motor menyusuri Sungai Warma dilanjutkan menempuh jalur darat dengan berjalan kaki,” terangnya seperti dilansir dalam siaran pers Pasi Intel Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad, Lettu Inf Asep Saepudin.
Dansatgas juga mengatakan kondisi medan dalam melaksanakan patroli kali ini bervariasi mulai sungai, hutan dan rawa-rawa, sehingga untuk mencapai Patok MM.12.2, personel Pos Kaliwanggo membutuhkan fisik yang siap guna memastikan bahwa Patok dalam kondisi aman tidak bergeser serta berada di kordinat sesuai data yang ada GPS.
Mayor Rizky menambahkan dimasa tugasnya yang telah berjalan selama 7 bulan ini, seluruh Patok di perbatasan RI-PNG Sektor Selatan Kabupaten Merauke yang berjumlah 62 Patok terdiri dari 17 Patok MM, 5 Patok type B dan 40 Patok type A, semuanya dalam keadaan aman serta dalam kondisi baik.
Sementara itu, Komandan Kompi C (Danpos Kaliwanggo) Kapten Inf Adik Sunarto mengatakan dalam pelaksanaan Patroli Patok juga turut dibantu oleh masyarakat sekitar saat menyusuri Sungai Warma dengan menggunakan perahu motor (Ketinting). Kemudian dilanjutkan jalur darat dengan berjalan kaki yang didominasi medan rawa-rawa.(fri/jpnn)