Patung Ortu Dibakar, Gubernur Kecewa
Rabu, 02 Mei 2012 – 06:47 WIB
’’Kita ini masyarakat religius dan agamais, di mana masih ada etika menghormati yang lebih tua, beretika tinggi. Untuk itu, di zaman reformasi seperti saat ini, kesempatan dialog panjang dapat dilaksanakan demi menyelesaikan setiap permasalahan,” paparnya.
Menurut dia, jika melihat pembangunan patung ZAP karena memandang unsur kekuasaan, itu salah. Masyarakat sendiri dapat melihat bagaimana ketokohan ZAP. Ia menganggap ZAP adalah perintis berdirinya Provinsi Lampung. Banyak ide cemerlang yang bersangkutan yang dicetuskan dan saat ini betul-betul menjadi acuan.
’’Seperti jalan lintas timur, sarana pendidikan, dan sarana pemerintahan. Jadi tidak salah jika diimplementasikan dalam sebuah patung. Terlepas nantinya di mana dibangun, semua itu dapat dibicarakan seluruh pihak,” ujarnya.