Pawang Hujan Gelar Ritual Bisa Jarak jauh, tak Harus Datang ke Lokasi Acara
“Saya beri tahu misalnya 10–15 menit mau turun hujan, jadi panitia bisa bergegas. Sehingga saat momen hujan turun kegiatan sudah selesai dan aman,” ujarnya. Agus menambahkan, proses memohon agar hujan tidak turun ini juga bisa dilakukan di mana saja. Tidak pasti harus turun ke lokasi acara.
Apalagi berdoa bisa di mana saja. Misalnya di rumah ibadah dekat lokasi tersebut. Mereka bisa salat dan berdoa di sana. “Doanya pun tidak perlu panjang, tapi bagaimana tingkat keyakinannya dan sungguh-sungguh meminta kepada Tuhan. Semua bergantung itu,” ungkapnya.
Bahkan, Agus dan tim sering membantu mengamankan acara yang lokasinya sangat jauh dari Balikpapan. Mereka memohon secara jarak jauh, tidak perlu turun ke lokasi acara. Ada berbagai tempat acara antara lain Bali, Lombok, Surabaya, dan Kupang.
Hal ini sekaligus membuktikan bahwa dia tidak perlu melakukan ritual khusus di lokasi acara. “Cukup mengandalkan niat, doa, dan keyakinan memohon kepada Tuhan agar tidak turun hujan sementara acara berlangsung,” sebutnya.
Walau harus ke luar daerah, tim ini juga mengajak orang yang memiliki kemampuan sama di daerah tersebut. Mereka saling komunikasi, sharing pengetahuan, dan terbuka.
“Bagi mereka yang melakukan ritual dan metode tertentu, kami akan tanya bagaimana cara dan fungsinya. Sekadar menambah pengetahuan,” imbuhnya.
Tak sampai di situ, salah satu permintaaan yang terasa cukup sulit misalnya mengawal event olahraga. Biasanya panitia tak hanya meminta tolong soal hujan, tapi ingin kondisi cuaca yang mendung. Sehingga tidak begitu terik. Mereka pun cukup bingung menghadapi permintaan begitu.
“Kalau acara yang seperti ini pasti harus dikawal. Jadi bergantung kebutuhan saja, ada yang perlu lihat lokasi,” ucapnya. Apalagi untuk acara besar yang butuh persiapan berhari-hari, proses pemantauan ini sudah dilakukan sejak H-3. Terutama untuk acara outdoor.