Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Payung Pawang

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 13 April 2020 – 05:05 WIB
Payung Pawang - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Masa-masa masih aman itu dimanfaatkan untuk persiapan menyambut kedatangan sang mahkota. Ketika akhirnya Covid-19 singgah di Taiwan golongan paling rentan itu sudah tertangani.

Baca Juga:

Demikian juga ketika kapal pesiar Diamond Princess sempat singgah di Taiwan. Yang belakangan tersiar kabar kapal itu ber-Covid. Penduduk Taiwan panik.

Pemerintah segera menenangkannya dengan data: ada 50 lokasi yang kemungkinan besar disinggahi penumpang Diamond Princess. Nama-nama lokasi itu dibuka secara detail.

Warga pun diminta waspada: siapa yang merasa terkait dengan lokasi itu diminta memberi info ke posko.

Lima belas hari kemudian --ketika heboh Diamond Princess mengguncang dunia --muncul pengumuman pemerintah Taiwan: tidak satu pun dari 50 lokasi tersebut ditemukan penderita Covid-19.

Taiwan memang punya lembaga khusus penanganan wabah. Lembaga itu permanen --menjadi bagian lembaga penanggulangan bencana. Itu dibentuk sejak ada wabah SARS 2003.

Lembaga itu juga punya departemen klarifikasi informasi. Tugasnya memonitor pergerakan sosmed. Kalau ada informasi yang salah langsung dijelaskan duduk persoalannya. Termasuk kalau ada hoaks. Dalam 24 jam --sebelum misinformasi itu lebih meluas-- sudah ada penjelasan resminya.

Penjelasan itu dibuat menarik. Termasuk dalam bentuk meme. Lalu dikirim ke media massa. Juga dikirim ke semua nomor ponsel. Asumsinya: berarti semua warga menerima penjelasan itu.

Pujian dunia lebih diberikan ke Taiwan. Tidak pernah ada rebutan masker di Taiwan sejak Covid-19 masih belum punya nama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close