Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PBNU Ikut Soroti Disparitas Harga Pangan

Selasa, 20 Maret 2018 – 11:27 WIB
PBNU Ikut Soroti Disparitas Harga Pangan - JPNN.COM
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto dok humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menyoroti disparitas harga pangan.

Seperti harga bawang merah dan cabai yang cukup jauh antara harga di tingkat petani dengan konsumen.

“Banyak umat menanam cabai dan bawang merah. Harga di petani hanya Rp 8.000 per kilogram, tapi di konsumen sangat tinggi mencapai Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram,” ujar Said dalam acara "Road To Pesantren Agro" yang diselenggarakan Nahdlatul Ulama bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal serta beberapa Bank BUMN di Gedung PBNU, Senin (19/3).

Menurut Said, disparitas harga di atas merupakan faktor yang menyebabkan ummat selalu berada di garis kemiskinan. Pasalnya, banyak biaya yang mereka keluarkan saat menanam, namun saat panen dihadapkan dengan harga jual yang cukup rendah sehingga dipastikan rugi.

“Solusinya, tata kelola perdagangan pangan harus diperbaiki. Rantai pasok pangan dari petani ke konsumen harus dipangkas sehingga harga di petani tidak jatuh dan harga di konsumen tidak terlalu tinggi. Ini harus dilakukan agar upaya mensejahterakan ummat benar-benar terwujud,” tegasnya.

“Karena itu NU terus mendorong pemerintah agar terus bekerja keras memakmurkan masyarakat Indonesia. Kerja keras untuk masyarakat tentu memberikan dampak positif untuk masyarakat,” sambungnya.

Di sisi lain, Said mengakui kebijakan pangan di bidang produksi saat ini mampu menyentuh masyarakat yang paling kecil dan bawah. Problem strategi ini memang tidak mudah namun harus tetap ditemukan. Tantangan yang tidak sederhana karena manfaatnya akan dirasakan masyarakat luas.

"Pemerintah sudah lama mencari pola efektif membangun masyarakat. Pak Amran sudah mulai menemukan caranya. Bismillah, teruskan dan semoga Bapak selalu dalam ridha Allah," kata Kiai Said sambil menepuk tangan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang ada di sampingnya.

Said mengakui kebijakan pangan di bidang produksi saat ini mampu menyentuh masyarakat yang paling kecil dan bawah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News