PDIP Bisa Menang di Pilkada Bengkalis, dengan Catatan
Nama lain adalah Indra Gunawan Eet. Nama politikus Partai Golkar yang sekarang menjabat Ketua DPRD Provinsi Riau itu, disebut dalam sidang menerima aliran dana dalam kasus Amril. Begitu juga nama Kaderismanto. Nama politikus PDI Perjuangan ini juga disebut oleh saksi dalam persidangan yang menjerat bupati bengkalis non aktif tersebut.
Fauzi mengatakan bahwa berdasarkan survei Lembaga Charta Politika dan Indikator Politik, mengindikasikan partai besutan Megawati Soekarnoputri bisa mendominasi Pilkada Serentak yang dihelat 9 Desember 2020.
Fauzi memaparkan, dalam Pilkada Bengkalis nanti, tidak ada satu pun partai yang bisa mengusung calonnya sendiri, karena tidak memenuhi syarat sembilan kursi.
"Tetapi dengan perolehan 6 kursi di DPRD Bengkalis, PDI Perjuangan lebih mudah membangun komunikasi politik dengan partai lain, bangun koalisi yang mengusung cakada yang bersih dan bebas dari jeratan kasus korupsi, baik masa lalu maupun masa datang. Sekali lagi saya ingatkan, inilah waktunya untuk PDI Perjuangan memimpin Bengkalis," imbuhnya.
Saat ini koalisi partai politik yang sudah muncul dalam Pilkada Bengkalis adalah PAN, PKB, Nasdem, Gerindra dan PBB.
Koalisi ini mengusung pasangan Kasmarni-Bagus Susanto. Kasmarni adalah istri Amril Mukminin. Dalam persidangan suaminya, nama Kasmarni muncul sebagai saksi yang diduga menerima aliran dana senilai Rp 23,6 miliar. Meski belakangan hal itu telah dibantah oleh kuasa hukum Kasmarni, JPU KPKmenyatakan akan membuktikan hal tersebut.
Lalu ada koalisi PKS - PPP yang mengusung nama Abi Bahrum-Herman. Abi Bahrum adalah kader PKS yang sekarang menjadi anggota DPRD Bengkalis. Sedangkan Herman menjabat sebagai Kadis Koperasi Dan UMKM Bengkalis.
Sebelumnya Partai Golkar dikabarkan membangun koalisi dengan Perindo. Koalisi ini mengusung nama Indra Gunawan Eet-Samsu Dalimunthe.