Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PDIP Diprediksi Pilih Sosok Ini jadi Pendamping Ganjar, Sandi Berpotensi Diserbu Kampanye Negatif

Rabu, 10 Mei 2023 – 15:35 WIB
PDIP Diprediksi Pilih Sosok Ini jadi Pendamping Ganjar, Sandi Berpotensi Diserbu Kampanye Negatif - JPNN.COM
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Gus Mus. dok: Tim media Ganjar.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum menetapkan nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi capres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

Pengamat politik Cecep Hidayat mengatakan terdapat kemungkinan PDIP memilih Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

"Ada kemungkinan PDI Perjuangan akan memilih Erick Thohir," kata Cecep dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (10/5).

Kemungkinan itu muncul, kata Cecep, karena ada kecenderungan PDI Perjuangan memilih cawapres dari kelompok Islam sehingga Erick yang dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi sosok yang berpotensi untuk diusung partai tersebut.

Namun, Cecep juga menyoroti sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai salah satu figur yang kerap pula mendapatkan elektabilitas tinggi dalam survei-survei seperti Erick.

Setelah hengkang dari Partai Gerindra, Sandiaga harus segera memilih akan bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atau Partai Persatuan Pembangunan (PPP) jika hendak menjadi cawapres.

Cecep juga menilai jika Sandiaga bergabung dengan PPP atau PKS, dia akan dapat membantu parpol tersebut, terlebih PPP yang saat ini tengah mengalami penurunan dukungan suara dari pemilih.

Meskipun begitu, dia menilai kehadiran Sandiaga pada penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) salah satu perusahaan minuman keras berpotensi menjadi kampanye negatif baginya.

Siapa cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang? Sandiaga Uno berpotensi diserbu kampanye negatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News